ni ada sedikit bacaan lagi,,, tolong kritik dan sarannya ya,,,,
makasih sebelumnya,,,,
A.
SISTEM EKONOMI
1. Pengertian dan Tujuan Sistem Ekonomi
Istilah “sistem” berasal dari kata “sistema” yang berasal
dari bahasa “yunani”, yang dapat diartikan sebagai: Keseluruhan yang terdiri
dari macam – macam bagian.
Pengertian sistem
ekonomi
Ialah mencakup seluruh proses dan kegiatan masyarakat dalam usaha memenuhi kebutuhan hidup atau mencapai kemakmuran. Berbagai permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh semua Negara di dunia, hanya dapat diselesaikan berdasarkan sistem ekonomi yang dianut oleh masing – masing Negara. Sistem ekonomi merupakan perpaduan dari aturan – aturan atau cara – cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian.
Ialah mencakup seluruh proses dan kegiatan masyarakat dalam usaha memenuhi kebutuhan hidup atau mencapai kemakmuran. Berbagai permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh semua Negara di dunia, hanya dapat diselesaikan berdasarkan sistem ekonomi yang dianut oleh masing – masing Negara. Sistem ekonomi merupakan perpaduan dari aturan – aturan atau cara – cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian.
Tujuan sistem ekonomi
Tujuan sistem ekonomi suatu Negara pada umumnya meliputi empat tugas pokok yakni:
Tujuan sistem ekonomi suatu Negara pada umumnya meliputi empat tugas pokok yakni:
1. Menentukan apa, berapa banyak dan bagaimana produk –
produk dan jasa – jasa yang di butuhkan akan dihasilkan.
2. Mengalokasikan produk nasional bruto (PNB) untuk konsumsi rumah tangga, konsumsi masyarakat, penggantian stok modal, investasi.
3. Mendistribusikan pendapatan nasional (PN), diantaranya anggota masyarakat: sebagai upah atau gaji, keuntungan perusahaan, bunga dan sewa.
4. Memelihara dan meningkatkan hubungan ekonomi dengan luar negeri.
2. Mengalokasikan produk nasional bruto (PNB) untuk konsumsi rumah tangga, konsumsi masyarakat, penggantian stok modal, investasi.
3. Mendistribusikan pendapatan nasional (PN), diantaranya anggota masyarakat: sebagai upah atau gaji, keuntungan perusahaan, bunga dan sewa.
4. Memelihara dan meningkatkan hubungan ekonomi dengan luar negeri.
2. Pengertian Sistem
Ekonomi Islam
Ekonomi Islam adalah ilmu
pengetahuan sosial yang mempelajari masalah ekonomi rakyat yang di ilhami oleh
nilai-nilai Islam. Sedangkan Sistem ekonomi Islam adalah
sekumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang di simpulkan dari Al-Qur’an dan
sunnah, dan merupakan bangunan perekonomian yang di dirikan atas landasan
dasar-dasar tersebut yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan masa. Disisi
lain Sistem ekonomi Islam berada dalam dua sistem ekonomi mainstream,
yaitu sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi sosial.
Islam mengakui motif laba, namun hal itu diikat dengan syarat-syarat
moral, social, dan pembatasan diri. Sehingga jika ajaran Islam
dilaksanakan,pemakaian motif laba oleh individu atau seseorang tidak akan
membawa pada individualisme yang ekstrem, yang hanya mementingkan diri tanpa
memedulikn masyarakat. Sebaliknya, aturan-aturan moral dan sosial tidak
dilupakan, sehingga individu hanya bekerja untuk masyarakat di bawah pimpinan
pemerintah. Sistem ekonomi Islam, jika
diikuti dan dilaksanakan, merupakan suatu imbangan yang harmonis antara
kepentingan individu dan kepentingan masyarakat.
SISTEM
EKONOMI MAINSTREAM
a) Sistem Ekonomi Liberal
Ekonomi liberal adalah teori ekonomi yang diuraikan oleh tokoh-tokoh
penemu ekonomi klasik seperti Adam Smith atau French Physiocrats. Sistem
ekonomi klasik tersebut mempunyai kaitannya dengan "kebebasan (proses)
alami" yang dipahami oleh sementara tokoh-tokoh ekonomi sebagai ekonomi
liberal klasik. Meskipun demikian, Smith tidak pernah menggunakan penamaan
paham tersebut sedangkan konsep kebijakan dari ekonomi (globalisasi) liberal
ialah sistem ekonomi bergerak kearah menuju pasar bebas dan sistem ekonomi
berpaham perdagangan bebas dalam era globalisasi yang bertujuan menghilangkan
kebijakan ekonomi proteksionisme.
Sistem ekonomi liberal klasik adalah suatu filosofi ekonomian
kebebasan individu.Teori itu juga bersifat membebaskan individu untuk bertindak
sesuka hati sesuai kepentingan dirinya sendiri dan membiarkan semua individu untuk
melakukan pekerjaan tanpa pembatasan yang nantinya dituntut untuk menghasilkan
suatu hasil yang terbaik, yang cateris paribus, atau dengan kata lain,
menyajikan suatu benda dengan batas minimum dapat diminati dan disukai oleh
masyarakat (konsumen).
Ciri-ciri dari sistem eknomi liberal adalah:
·
Masyarakat diberi kebebasan dalam
memiliki sumber-sumber produksi.
·
Masyarakat terbagi menjadi dua
golongan, yaitu golongan pemilik sumber daya produksi dan masyarakat pekerja
(buruh).
·
Timbul persaingan dalam masyarakat,
terutama dalam mencari keuntungan.
·
Pasar merupakan dasar setiap
tindakan ekonomi.
·
Biasanya barang-barang produksi yang
dihasilkan bermutu tinggi.
Keuntungan
Ada beberapa keuntungan dari suatu sistem ekonomi liberal,
yaitu:
- Menumbuhkan
inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi, karena
masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah/komando dari pemerintah.
- Setiap
individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya produksi, yang nantinya
akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
- Timbul
persaingan semangat untuk maju dari masyarakat.
- Menghasilkan
barang-barang bermutu tinggi, karena adanya persaingan semangat antar
masyarakat.
- Efisiensi
dan efektivitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif
mencari keuntungan.
Kelemahan
Selain ada keuntungan, ada juga beberapa kelemahan daripada
sistem ekonomi liberal, adalah:
- Terjadinya
persaingan bebas yang tidak sehat bilamana birokratnya korup.
- Masyarakat
yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
- Banyak
terjadinya monopoli masyarakat.
- Banyak
terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya
oleh individu.
- Pemerataan
pendapatan sulit dilakukan karena persaingan bebas tersebut.
b) Sistem Ekonomi Sosialis.
Sistem ekonomi sosialisme
sebenarnya cukup sederhana. Semua aspek ekonomi dianggap sebagai milik bersama,
tapi bukan berrarti harus dimiliki secara sepanuhnya secara bersama, semua
aspek ekonomi boleh dimiliki secara pribadi masing-masing, dengan syarat boleh
digunakan secara Sosialis, mirip dengan gotong-royong sebenarnya. Sejumlah
pakar ekonomi dan sejarah telah mengemukakan beberapa masalah yang berkaitan
dengan teori sosialisme. Diantaranya antara lain Milton
Friedman, Ayn Rand, Ludwig von Mises, Friedrich
Hayek, dan Joshua Muravchik.
Kritik dan keberatan tentang sosialisme dapat dikelompokkan
menjadi:
- Insentif
- Harga
- Keuntungan
dan kerugian
- Hak
milik pribadi
Sistem Ekonomi Sosialis mempunyai kelemahan sebagai
berikut :
1) Sulit melakukan transaksi Tawar-menawar sangat sukar
dilakukan oleh individu yang terpaksa mengorbankan kebebasan pribadinya dan hak
terhadap harta milik pribadi hanya untuk mendapatkan makanan sebanyak dua kali.
Jual beli sangat terbatas, demikian pula masalah harga juga ditentukan oleh
pemerintah, oleh karena itu stabilitas perekonomian Negara sosialis lebih
disebabkan tingkat harga ditentukan oleh Negara, bukan ditentukan oleh
mekanisme pasar.
2) Membatasi kebebasan Sistem
tersebut menolak sepenuhnya sifat mementingkan diri sendiri, kewibawaan
individu yang menghambatnyadalam memperoleh kebebasan berfikir serta bertindak,
ini menunjukkan secara tidak langsung sistem ini terikat kepada sistem ekonomi
dictator. Buruh dijadikan budak masyarakat yang memaksanya bekerja seperti
mesin.
3) Mengabaikan pendidikan moral
Dalam sistem ini semua kegiatan diambil alih untuk mencapai tujuan ekonomi,
sementara pendidikan moral individu diabaikan. Dengan demikian, apabila
pencapaian kepuasan kebendaan menjadi tujuan utama dan nlai-nilai moral tidak
diperhatikan lagi
Adapun kebaikan-kebaikan dari
Sistem Ekonomi Sosialis adalah :
1) Disediakannya kebutuhan pokok
Setiap warga Negara disediakan kebutuhan pokoknya, termasuk makanan dan
minuman, pakaian, rumah, kemudahan fasilitas kesehatan, serta tempat dan
lain-lain. Setiap individu mendapatkan pekerjaan dan orang yang lemah serta
orang yang cacat fisik dan mental berada dalam pengawasan Negara.
2) Didasarkan perencanaan Negara
Semua pekerjaan dilaksanakan berdasarkan perencanaan Negara Yang sempurna, di
antara produksi dengan penggunaannya. Dengan demikian masalah kelebihan dan
kekurangan dalam produksi seperti yang berlaku dalam Sistem Ekonomi Kapitalis
tidak akan terjadi.
3) Produksi dikelola oleh Negara
Semua bentuk produksi dimiliki dan dikelola oleh Negara, sedangkan keuntungan
yang diperoleh akan digunakan untuk kepentingan-kepentingan Negara.
A. Konsep-konsep global sistem ekonomi Islam
Sistem
ekonomi Islam ditegakkan atas sendi-sendi konsep universal yang dapat
digambarkan sebagai berikut:
1. Keharusan untuk selalu menjaga aqidah
dalam menjalankan perokonomian.
2. Keharusan untuk selalu menjaga moralitas
dalam segala transaksi ekonomi.
3. Pada dasarnya setiap transaksi ekonomi
hukumnya halal kecuali yang sudah digariskan nash keharamannya.
4. Negara tidak boleh memungut harta masyarakat
melebihi kadar zakat jizyah atau pungutan lainnya, kecuali telah mendapatkan
keputusan politik yang diambil berdasarkan musyawarah oleh lembaga legislatif.
5. Asas kerja adalah usaha yang keras,
memerangi para spekulan dan segala macam penipuan.
6. Bahawa Alloh telah memberikan rizky yang
mampu mencukupi hamba-Nya agar hidup dengan layak.
7. Bahwa perbuatan yang baik merupakan
sarana untuk mendapatkan kebutuhan materil.
8. Bahwa transaksi ekonomi merupakan
hubungan kontrak yang tunduk pada syarat-syarat dan hukum universal yang
berlaku pada jual beli.
9. Pengawasan terhadap harta milik individu
berdasarkan atas azas kebebasan yang tidak ada pengambilan hak dari orang lain,
yang digunakan untuk kemaslahatan masyarakat.
10. Lapangan transaksi ekonomi adalah segala
perbuatan yang baik yang sesuai dengan dasar-dasar Islam.
Bidang
bidang sistem ekonomi Islam:
1. Bidang biologis, yang menggambarkan
kedekatan seorang hamba pada tuhannya.
2. Bidang sosial, yang tercermin pada
kewajiban setiap individu untuk selalu menyeru pada kebaikan dan mencegah
kemungkaran.
3. Bidang kekuasaan, yang tercermin pada
perangkat pemerintahan yang sesuai dan berdasarkan ketetntuan Alloh SWT.
B. Norma-norma sistem ekonomi Islam
1. Sistem zakat mal, dengan
lembaga-lembaganya disamping lembaga keuangan Islam lainya seperti pajak
persepuluh, fai, dan harta karun.
2. Sistem kewarisan, wakaf, wasiat, dan apa
yang sejenis dengan seperti hadiah dan pemberian.
3. Lembaga-lembaga yang bergerak langsung
di bidang ekonomi dan sosial serta kekuasaan negara yang menjalankan kebijakan
ekonomi di bawah naungan norma-norma syari’at Islam.
4. Sistem pasar yang transparan dan bersih
dari KKN berdasarkan kebebasan individu yang terikat dengan ketentuan-ketentuan
syari’at Islam.
5. Segala macam sarana pendukung yang
dipandang oleh pemerintah perlu untuk dilakukan dan tidak bertentangan dengan
syari’at Islam, dengan dasar bahwa setiap transaksi adalah halal kecuali yang
telah ditentukan keharamannya oleh nash Qur’an dan sunnah.
C. Perbedaan Pokok Sistem Ekonomi Islam
Dengan Sistem Ekonomi Konvensional
1. Dari segi tujuan
Ø Sistem ekonomi Islam
Bertujuan untuk
pemenuhan kebutuhan dasar manusia agar mendapatkan penghidupan yang layak dan
dapat memakmurkan bumi serta mampu beribadah kepada Alloh. Berdasarkan
firman-Nya.
“Dialah
yang menciptakan kalian dari bumi dan dialah yang menugaskan kalian untuk
memakmurkannya”(QS: ADZ-Dzariyat 56).
Ø Sistem ekonomi konvensional
Untuk memdapatkan
keuntungan materi sebesar-besarnya dan mengumpulkan kekayaan tanpa memikirkan
kebutuhan im material.
2. Dari segi konsep
Ø Sistem ekonomi Islam
Ditegakan atas konsep
teologis dan moralitas yang bersumber dari sifat-sifat halal, baik, jujur,
dapat dipercaya, bersih, saling mencukupi, saling menolong, saling mencintai,
rasa persaudaraan dan keimanan bahwa kegiatan ekonomi adalah baqgian dari
ibadah. Seperti firman allah
“maka makanlah kalian apa-apa yang telah dikaruniakan Allah yang halal
dan baik dan bersyukurlah atas nikmat-nikmat Allah”(QS: An-Nahl 144).
Sabda rosul “ mencari rizki yang halal merupakan suatu
kewajiban setelah kewajiban atas Allah”(HR: Muttafaqunalahi ).
Ø Sistem ekonomi konvensional
Ditegakan atas metode
sekulerisasi (pemisahan antara realigius dan kehidupan dunia), maka tidak ada
ruang bagi sebuah keyakinan dan moral bagi sistem ekonomi konvensioanal, serta
berdasarkan ajaran-ajaran yang bersumber dari diri manusia itu sendiri.
3. Dari segi sumber
Ø Sistem ekonomi Islam
Terdiri dari kum,pulan
konsep-konsep yang diambil dari syari’at-syari’at Islam (al-qur’an, sunnah, dan
ijtihad dari pakar yang terpercaya).
Ø Sistem ekonomi konvensional
Bersumber dari
seperangkat konsep dan dasar-dasar yang diambil dari bacaan manusia atas dasar
realitas.
4. Dari segi metode dan sarana
Sistem ekonomi Islam
Menggunakan seperangakat metode dan sarana untuk mencapai tujuan dan cita-cita
yang sesuai ajaran Islam. Berdasarkan hal ini kita menemukan berbagai berbagai
metode da sarana ekonomi yang mnenyerupai sistem kapitalis dan sosialis, karena
hal itu merupakan bagian dari globalisasi. Islam memusatkan metode dan
sarananya pada tujuan dan cita-cita yang tinggi, yang tiodak ditemukan dalam
sistem ekonomi konvensional.
5. Dari segi prinsip
Sistem ekonomi Islam
dibangun atas berbagai prinsip antara lain: zakat mal, pengharaman riba, dan
setisp interaksi yang menyebabkan memakan harta orang lain dengan jalan yang
tidak benar sebagaimana diterapkan dalam asuransi sosial, dll. Sistemm ekonomi kapitalis dan sosialais adalah
sistem keuntungan dengan bunga secara langsung maupun tidak langsung. Persolaan
ini kemudian menyebabkan terjadi kesenjangan ekonomi dan mengarh kepada
kekayaan sang pemilik modal yang besar, yang kemudian menguasai hak-hak orang
lain.
6. Dari segi perilaku pasar
Ø Sistem ekonomi Islam
Bergerak berdasarkan
pasar bebas yang transparan, bersih, dan terlepas dari penipuan, pembodohan,
penindasan, penguasaan, dan monopoli.
Ø Sistem ekonomi sosialis
Pasar berjalan di bawah
kebijakan yang ditentukan dengan harga. Maka tidak ada individu yang menguasai ekspor impor atau mampu
menentukan harga. Dari sinilah Nampak adanya pembunuhan hak-hak manusia atas
produksi.
7.
Dari segi kepemilikan
Ø Sistem ekonomi Islam
Pada
dasarnya bersifat khusus. Sedangkan Negara bertanggungjawab untuk menjaganya
dan memberikan ruang seluas-luasnya untuk pengembang.
Ø Sistem ekonomi kapitalis
Kepemilikan
khusus dan kepemilikan umum pada dasarnya bersifat sempit dan terbatas. Hal ini
tercermin dalam hak Negara atas dasar kepemilikan khusus di bidang perpajakan
dan berbagai pendapatan lain yang kadang tinggi dan menyesatkan.
DAFTAR
PUSTAKA:
Referensi
buku:
Daud
Ali, Muhammad. Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf. 1988. Jakarta: UI
Press.
Mulyadi,
Lalu, dkk. Bangunan Ekonomi yang Berkeadilan. 2004. Yogyakarta: Magistra
Insania Press.
Nasution,
Mustafa Edwin, dkk.pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam. 2006. Jakarta:
Kencana.
Prawiranegara,
Syafrudin. Ekonomi dan Keuangan : Makna Ekonomi Islam. 1988. Jakarta:
Haji Masagung.
Referensi
lain-lain:
http://gabriel-sistemekonomi.blogspot.com akses tanggal 20 Oktober 2012. pukul 15:08 WIB
http://chumie-qyu.blogspot.com/2011/03/pengertian-sistem-ekonomi-indonesia.html akses tanggal 20 Oktober 2012. Pukul 20:34 WIB
http://id.wikipedia.org akses tanggal 20 Oktober 2012. pukul 19:20 WIB