Sabtu, 10 November 2012

SISTEM EKONOMI

Assalamualikum ,,,
ni ada sedikit bacaan lagi,,, tolong kritik dan sarannya ya,,,,
makasih sebelumnya,,,,





A.    SISTEM EKONOMI
1.      Pengertian dan Tujuan Sistem Ekonomi
Istilah “sistem” berasal dari kata “sistema” yang berasal dari bahasa “yunani”, yang dapat diartikan sebagai: Keseluruhan yang terdiri dari macam – macam bagian.
 Pengertian sistem ekonomi  
Ialah mencakup seluruh proses dan kegiatan masyarakat dalam usaha memenuhi kebutuhan hidup atau mencapai kemakmuran. Berbagai permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh semua Negara di dunia, hanya dapat diselesaikan berdasarkan sistem ekonomi yang dianut oleh masing – masing Negara. Sistem ekonomi merupakan perpaduan dari aturan – aturan atau cara – cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian.
Tujuan sistem ekonomi         
Tujuan sistem ekonomi suatu Negara pada umumnya meliputi empat tugas pokok yakni:
1. Menentukan apa, berapa banyak dan bagaimana produk – produk dan jasa – jasa yang di butuhkan akan dihasilkan.     
2. Mengalokasikan produk nasional bruto (PNB) untuk konsumsi rumah tangga, konsumsi masyarakat, penggantian stok modal, investasi.   
3. Mendistribusikan pendapatan nasional (PN), diantaranya anggota masyarakat: sebagai upah atau gaji, keuntungan perusahaan, bunga dan sewa.    
4. Memelihara dan meningkatkan hubungan ekonomi dengan luar negeri.
2.      Pengertian Sistem Ekonomi Islam
Ekonomi Islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah ekonomi rakyat yang di ilhami oleh nilai-nilai Islam. Sedangkan Sistem ekonomi Islam adalah sekumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang di simpulkan dari Al-Qur’an dan sunnah, dan merupakan bangunan perekonomian yang di dirikan atas landasan dasar-dasar tersebut yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan masa. Disisi lain Sistem ekonomi Islam berada dalam dua sistem ekonomi mainstream, yaitu sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi sosial. 
Islam mengakui motif laba, namun hal itu diikat dengan syarat-syarat moral, social, dan pembatasan diri. Sehingga jika ajaran Islam dilaksanakan,pemakaian motif laba oleh individu atau seseorang tidak akan membawa pada individualisme yang ekstrem, yang hanya mementingkan diri tanpa memedulikn masyarakat. Sebaliknya, aturan-aturan moral dan sosial tidak dilupakan, sehingga individu hanya bekerja untuk masyarakat di bawah pimpinan pemerintah.  Sistem ekonomi Islam, jika diikuti dan dilaksanakan, merupakan suatu imbangan yang harmonis antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat.
SISTEM EKONOMI MAINSTREAM
a)      Sistem Ekonomi Liberal
Ekonomi liberal adalah teori ekonomi yang diuraikan oleh tokoh-tokoh penemu ekonomi klasik seperti Adam Smith atau French Physiocrats. Sistem ekonomi klasik tersebut mempunyai kaitannya dengan "kebebasan (proses) alami" yang dipahami oleh sementara tokoh-tokoh ekonomi sebagai ekonomi liberal klasik. Meskipun demikian, Smith tidak pernah menggunakan penamaan paham tersebut sedangkan konsep kebijakan dari ekonomi (globalisasi) liberal ialah sistem ekonomi bergerak kearah menuju pasar bebas dan sistem ekonomi berpaham perdagangan bebas dalam era globalisasi yang bertujuan menghilangkan kebijakan ekonomi proteksionisme.
Sistem ekonomi liberal klasik adalah suatu filosofi ekonomian kebebasan individu.Teori itu juga bersifat membebaskan individu untuk bertindak sesuka hati sesuai kepentingan dirinya sendiri dan membiarkan semua individu untuk melakukan pekerjaan tanpa pembatasan yang nantinya dituntut untuk menghasilkan suatu hasil yang terbaik, yang cateris paribus, atau dengan kata lain, menyajikan suatu benda dengan batas minimum dapat diminati dan disukai oleh masyarakat (konsumen).
Ciri-ciri dari sistem eknomi liberal adalah:
·                  Semua sumber produksi adalah milik masyarakat individu.
·                  Masyarakat diberi kebebasan dalam memiliki sumber-sumber produksi.
·                  Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
·                  Masyarakat terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan pemilik sumber daya produksi dan masyarakat pekerja (buruh).
·                  Timbul persaingan dalam masyarakat, terutama dalam mencari keuntungan.
·                  Kegiatan selalu mempertimbangkan keadaan pasar.
·                  Pasar merupakan dasar setiap tindakan ekonomi.
·                  Biasanya barang-barang produksi yang dihasilkan bermutu tinggi.
Keuntungan
Ada beberapa keuntungan dari suatu sistem ekonomi liberal, yaitu:
  • Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah/komando dari pemerintah.
  • Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya produksi, yang nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
  • Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat.
  • Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena adanya persaingan semangat antar masyarakat.
  • Efisiensi dan efektivitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif mencari keuntungan.
Kelemahan
Selain ada keuntungan, ada juga beberapa kelemahan daripada sistem ekonomi liberal, adalah:
  • Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat bilamana birokratnya korup.
  • Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
  • Banyak terjadinya monopoli masyarakat.
  • Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu.
  • Pemerataan pendapatan sulit dilakukan karena persaingan bebas tersebut.
b)      Sistem Ekonomi Sosialis.
Sistem ekonomi sosialisme sebenarnya cukup sederhana. Semua aspek ekonomi dianggap sebagai milik bersama, tapi bukan berrarti harus dimiliki secara sepanuhnya secara bersama, semua aspek ekonomi boleh dimiliki secara pribadi masing-masing, dengan syarat boleh digunakan secara Sosialis, mirip dengan gotong-royong sebenarnya. Sejumlah pakar ekonomi dan sejarah telah mengemukakan beberapa masalah yang berkaitan dengan teori sosialisme. Diantaranya antara lain Milton Friedman, Ayn Rand, Ludwig von Mises, Friedrich Hayek, dan Joshua Muravchik.
Kritik dan keberatan tentang sosialisme dapat dikelompokkan menjadi:
  • Insentif
  • Harga
  • Keuntungan dan kerugian
  • Hak milik pribadi
Sistem Ekonomi Sosialis mempunyai kelemahan sebagai berikut :
1) Sulit melakukan transaksi Tawar-menawar sangat sukar dilakukan oleh individu yang terpaksa mengorbankan kebebasan pribadinya dan hak terhadap harta milik pribadi hanya untuk mendapatkan makanan sebanyak dua kali. Jual beli sangat terbatas, demikian pula masalah harga juga ditentukan oleh pemerintah, oleh karena itu stabilitas perekonomian Negara sosialis lebih disebabkan tingkat harga ditentukan oleh Negara, bukan ditentukan oleh mekanisme pasar.
2) Membatasi kebebasan Sistem tersebut menolak sepenuhnya sifat mementingkan diri sendiri, kewibawaan individu yang menghambatnyadalam memperoleh kebebasan berfikir serta bertindak, ini menunjukkan secara tidak langsung sistem ini terikat kepada sistem ekonomi dictator. Buruh dijadikan budak masyarakat yang memaksanya bekerja seperti mesin.
3) Mengabaikan pendidikan moral Dalam sistem ini semua kegiatan diambil alih untuk mencapai tujuan ekonomi, sementara pendidikan moral individu diabaikan. Dengan demikian, apabila pencapaian kepuasan kebendaan menjadi tujuan utama dan nlai-nilai moral tidak diperhatikan lagi
Adapun kebaikan-kebaikan dari Sistem Ekonomi Sosialis adalah :
1) Disediakannya kebutuhan pokok Setiap warga Negara disediakan kebutuhan pokoknya, termasuk makanan dan minuman, pakaian, rumah, kemudahan fasilitas kesehatan, serta tempat dan lain-lain. Setiap individu mendapatkan pekerjaan dan orang yang lemah serta orang yang cacat fisik dan mental berada dalam pengawasan Negara.
2) Didasarkan perencanaan Negara Semua pekerjaan dilaksanakan berdasarkan perencanaan Negara Yang sempurna, di antara produksi dengan penggunaannya. Dengan demikian masalah kelebihan dan kekurangan dalam produksi seperti yang berlaku dalam Sistem Ekonomi Kapitalis tidak akan terjadi.
3) Produksi dikelola oleh Negara Semua bentuk produksi dimiliki dan dikelola oleh Negara, sedangkan keuntungan yang diperoleh akan digunakan untuk kepentingan-kepentingan Negara.

A.    Konsep-konsep global sistem ekonomi Islam
Sistem ekonomi Islam ditegakkan atas sendi-sendi konsep universal yang dapat digambarkan sebagai berikut:
1.      Keharusan untuk selalu menjaga aqidah dalam menjalankan perokonomian.
2.      Keharusan untuk selalu menjaga moralitas dalam segala transaksi ekonomi.
3.      Pada dasarnya setiap transaksi ekonomi hukumnya halal kecuali yang sudah digariskan nash keharamannya.
4.      Negara tidak boleh memungut harta masyarakat melebihi kadar zakat jizyah atau pungutan lainnya, kecuali telah mendapatkan keputusan politik yang diambil berdasarkan musyawarah oleh lembaga legislatif.
5.      Asas kerja adalah usaha yang keras, memerangi para spekulan dan segala macam penipuan.
6.      Bahawa Alloh telah memberikan rizky yang mampu mencukupi hamba-Nya agar hidup dengan layak.
7.      Bahwa perbuatan yang baik merupakan sarana untuk mendapatkan kebutuhan materil.
8.      Bahwa transaksi ekonomi merupakan hubungan kontrak yang tunduk pada syarat-syarat dan hukum universal yang berlaku pada jual beli.
9.      Pengawasan terhadap harta milik individu berdasarkan atas azas kebebasan yang tidak ada pengambilan hak dari orang lain, yang digunakan untuk kemaslahatan masyarakat.
10.  Lapangan transaksi ekonomi adalah segala perbuatan yang baik yang sesuai dengan dasar-dasar Islam.
Bidang bidang sistem ekonomi Islam:
1.      Bidang biologis, yang menggambarkan kedekatan seorang hamba pada tuhannya.
2.      Bidang sosial, yang tercermin pada kewajiban setiap individu untuk selalu menyeru pada kebaikan dan mencegah kemungkaran.
3.      Bidang kekuasaan, yang tercermin pada perangkat pemerintahan yang sesuai dan berdasarkan ketetntuan Alloh SWT.


B.     Norma-norma sistem ekonomi Islam
1.      Sistem zakat mal, dengan lembaga-lembaganya disamping lembaga keuangan Islam lainya seperti pajak persepuluh, fai, dan harta karun.
2.      Sistem kewarisan, wakaf, wasiat, dan apa yang sejenis dengan seperti hadiah dan pemberian.
3.      Lembaga-lembaga yang bergerak langsung di bidang ekonomi dan sosial serta kekuasaan negara yang menjalankan kebijakan ekonomi di bawah naungan norma-norma syari’at Islam.
4.      Sistem pasar yang transparan dan bersih dari KKN berdasarkan kebebasan individu yang terikat dengan ketentuan-ketentuan syari’at Islam.
5.      Segala macam sarana pendukung yang dipandang oleh pemerintah perlu untuk dilakukan dan tidak bertentangan dengan syari’at Islam, dengan dasar bahwa setiap transaksi adalah halal kecuali yang telah ditentukan keharamannya oleh nash Qur’an dan sunnah.
C.     Perbedaan Pokok Sistem Ekonomi Islam Dengan Sistem Ekonomi Konvensional
1.      Dari segi tujuan
Ø  Sistem ekonomi Islam
Bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan dasar manusia agar mendapatkan penghidupan yang layak dan dapat memakmurkan bumi serta mampu beribadah kepada Alloh. Berdasarkan firman-Nya.
“Dialah yang menciptakan kalian dari bumi dan dialah yang menugaskan kalian untuk memakmurkannya”(QS: ADZ-Dzariyat 56).
Ø  Sistem ekonomi konvensional
Untuk memdapatkan keuntungan materi sebesar-besarnya dan mengumpulkan kekayaan tanpa memikirkan kebutuhan im material.
2.      Dari segi konsep
Ø  Sistem ekonomi Islam
Ditegakan atas konsep teologis dan moralitas yang bersumber dari sifat-sifat halal, baik, jujur, dapat dipercaya, bersih, saling mencukupi, saling menolong, saling mencintai, rasa persaudaraan dan keimanan bahwa kegiatan ekonomi adalah baqgian dari ibadah. Seperti firman allah
maka makanlah kalian apa-apa yang telah dikaruniakan Allah yang halal dan baik dan bersyukurlah atas nikmat-nikmat Allah”(QS: An-Nahl 144).
Sabda rosul “ mencari rizki yang halal merupakan suatu kewajiban setelah kewajiban atas Allah”(HR: Muttafaqunalahi ).
Ø  Sistem ekonomi konvensional
Ditegakan atas metode sekulerisasi (pemisahan antara realigius dan kehidupan dunia), maka tidak ada ruang bagi sebuah keyakinan dan moral bagi sistem ekonomi konvensioanal, serta berdasarkan ajaran-ajaran yang bersumber dari diri manusia itu sendiri.
3.      Dari segi sumber
Ø  Sistem ekonomi Islam
Terdiri dari kum,pulan konsep-konsep yang diambil dari syari’at-syari’at Islam (al-qur’an, sunnah, dan ijtihad dari pakar yang terpercaya).
Ø  Sistem ekonomi konvensional
Bersumber dari seperangkat konsep dan dasar-dasar yang diambil dari bacaan manusia atas dasar realitas.
4.      Dari segi metode dan sarana
Sistem ekonomi Islam Menggunakan seperangakat metode dan sarana untuk mencapai tujuan dan cita-cita yang sesuai ajaran Islam. Berdasarkan hal ini kita menemukan berbagai berbagai metode da sarana ekonomi yang mnenyerupai sistem kapitalis dan sosialis, karena hal itu merupakan bagian dari globalisasi. Islam memusatkan metode dan sarananya pada tujuan dan cita-cita yang tinggi, yang tiodak ditemukan dalam sistem ekonomi konvensional.
5.      Dari segi prinsip
Sistem ekonomi Islam dibangun atas berbagai prinsip antara lain: zakat mal, pengharaman riba, dan setisp interaksi yang menyebabkan memakan harta orang lain dengan jalan yang tidak benar sebagaimana diterapkan dalam asuransi sosial, dll.  Sistemm ekonomi kapitalis dan sosialais adalah sistem keuntungan dengan bunga secara langsung maupun tidak langsung. Persolaan ini kemudian menyebabkan terjadi kesenjangan ekonomi dan mengarh kepada kekayaan sang pemilik modal yang besar, yang kemudian menguasai hak-hak orang lain.
6.      Dari segi perilaku pasar
Ø  Sistem ekonomi Islam
Bergerak berdasarkan pasar bebas yang transparan, bersih, dan terlepas dari penipuan, pembodohan, penindasan, penguasaan, dan monopoli.
Ø  Sistem ekonomi sosialis
Pasar berjalan di bawah kebijakan yang ditentukan dengan harga. Maka tidak ada individu yang menguasai ekspor impor atau mampu menentukan harga. Dari sinilah Nampak adanya pembunuhan hak-hak manusia atas produksi.
7.      Dari segi kepemilikan
Ø  Sistem ekonomi Islam
Pada dasarnya bersifat khusus. Sedangkan Negara bertanggungjawab untuk menjaganya dan memberikan ruang seluas-luasnya untuk pengembang.
Ø  Sistem ekonomi kapitalis
Kepemilikan khusus dan kepemilikan umum pada dasarnya bersifat sempit dan terbatas. Hal ini tercermin dalam hak Negara atas dasar kepemilikan khusus di bidang perpajakan dan berbagai pendapatan lain yang kadang tinggi dan menyesatkan.



DAFTAR PUSTAKA:
Referensi buku:
Daud Ali, Muhammad. Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf. 1988. Jakarta: UI Press. 
Mulyadi, Lalu, dkk. Bangunan Ekonomi yang Berkeadilan. 2004. Yogyakarta: Magistra Insania Press.
Nasution, Mustafa Edwin, dkk.pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam. 2006. Jakarta: Kencana.
Prawiranegara, Syafrudin. Ekonomi dan Keuangan : Makna Ekonomi Islam. 1988. Jakarta: Haji Masagung.
Referensi lain-lain:
http://gabriel-sistemekonomi.blogspot.com akses tanggal 20 Oktober 2012. pukul 15:08 WIB
http://id.wikipedia.org akses tanggal 20 Oktober 2012. pukul 19:20 WIB