Selasa, 19 November 2013

Sejuknya Air Terjun Sekar langit

Air terjun sekar langit
Sekar Langit dalam bahasa jawa, sekar berarti bunga, dan langit berarti langit, maka jika diterjemahkan berarti bunga yang turun dari langit.  Air terjun Sekar Langit merupakan tetesan mata air yang berasal dari puncak Gunung Telomoyo, gunung yang membatasi antara kota Salatiga dan kota Magelang di Jawa Tengah.

Air Terjun Sekar Langit memiliki ketinggian sekitar 30 meter dan aliran airnya nanti akan mengalir ke arah barat menuju ke aliran sungai Elo dan selanjutnya bermuara di laut selatan Jawa.
Air terjun ini berlokasi di Desa Telogorejo Kec. Grabag, Kab. Magelang lebih tepatnya.
Dengan sejuknya air terjun yang mengalir, serta ditambah dengan udara yang segar karna masih banyaknya pepohonan rindang disana menambah daya tarik tersendiri untuk dikunjungi.
Dalam perjalanan menuju air terjun mungkin kita akan melintasi jalan yang berkelok-kelok,
 yah tau sendirilah gimanasih perjalanan menuju air terjun bagi yang pernah berwisata ke air terjun.
Tapi tenan.....
Dalam perjalanan kita tidak cuman jalan tapi banyakloh tempat-tempat yang bagus juga untuk berfoto-foto bagi yang suka foto,,
Untuk yang bawa cewek/ cwoknya pasti gak krasalah,,,
Gilak lah pemandangannya keren dan mengasyikn bakalan ...
Banyak pohon rindang, udara sejuk, WAW!!!! Pokoknya...
Oh iya ada jembatan jugak yang asik, ,,
Sesampainya di air terjun sahabat sekalian pasti akan terdiam sejenak untuk menikmati suara khas air terjun,,,hahahha
Air jernih, udara segar ,,
Bagi Elo yang pingin mandi hati hati ya,,,
Hati-hati karna bisa ketagihan,,,,
Airnya sejuk men ,,, jernih lagi,,, WAW pokoknyalah,,,,hahahah

ni,,, Gwe ada foto2 nya...

Ni jembatannya... 

 

ni air terjune,,,,,,


Jumat, 01 November 2013

CV lamran kerja

Kepada Yth :                                                                          Yogyakarta,      Nopember 2013
Bagian personalia                            
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama                           : .....
Tanggal lahir                : .....
Tempat lahir                : ......
Agama                         : .....
Alamat asal                  :.......
Alamat Saat ini     : ....
HP                               : ....
e-mail                           : .....
Dengan ini saya mengajukan lamaran untuk dapat bekerja di tempat yang bapak/ibu pimpin, saya seorang pekerja keras, jujur, dan ingin belajar sesuatu yang baru, serta mampu bekerja sama dalam tim dan perseorangan.
Sebagai bahan pertimbangan bersama  ini saya lampirkan beberapa persyaratan yang Bapak harapkan Demeikian surat lamaran ini saya buat untuk dapat bergabung di perusahaan yang bapak/ibu pimpin.
Atas pertimbangan dan perhatian bapak/ibu, saya ucapan terima kasih


Hormat saya,




    Nama Terang

Kamis, 31 Oktober 2013

Kata-Kata tentang Keluarga

Assalamualaium Wr. Wb.Salam untuk semua pembaca yang telah membaca blog ini.ucapan trimakasih sebelumnya penulis ucapkan kepada rekan-rekan pembaca,Disini penulis ingin memberikan sedikit kata-kata yang mungkin dapat menjadi bahan pertimbangan untuk para rekan-rekan penulis, ataupun menjadi motivasi rekan-rekan sekalian.Berikut adalah kata kata yang penulis dapatkan dari bayak referensi: 


Aku tidak pernah tahu seberapa besar ruang hatiku dapat memuat kasih, sampai seseorang memanggilku "Bunda". (Anonim)

Kasih sayang seorang Ibu adalah bahan bakar yang memampukan Ibu untuk melakukan hal-hal yang mustahil dilakukan. (Marion C. Garretty
 
Kebaikan seorang Ayah lebih tinggi daripada gunung dan kebaikan seorang ibu lebih dalam dari pada laut. (Japanese Proverb)
 
Bahagiakanlah keluarga kita sebelum kita membahagian orang lain.
 
Ibu dan Ayahku adalah alasanku mengapa harus hidup.
 
Keluargaku adalah nyawaku, kukan memperjuangkannya sampai kapanpun.
 
Takan ada yang bisa membalas semua kebaikan orangtunya, walaupun diberikan umur 1000 tahun lamanya.
 
Rasul saw bersabda, paling dekat dengan ku kedudukannya kelak pada hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baik kamu ialah yang paling baik terhadap keluarganya.
 
Kesolehan keluarga menjadi penentu bagi tegaknya sesuatu bangsa yang aman, makmur dan sejahtera.

Terimakasih untuk keluargaku untuk semunya.
 

Minggu, 30 Juni 2013

MAKALAH PENILAIAN SAHAM BIASA DAN SAHAM PREFEREN



PENILAIAN SAHAM BIASA DAN SAHAM PREFEREN
Disusun oleh:
Zaman 



KATA PENGANTAR
بسم ا لله ا لر حمن ا لر حيم
Assalamualikum warokhmatullahi wabarokhatu.
Alhamdulillahirobilalamin Segala puji dan sedalam-dalam Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah serta inayahnya yang telah memberikan kesehatan jasmani maupun rohani tiada henti-hentinya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat teriring salam semoga tetap Allah limpahkan kehadirat beliau Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya  keluar dari masa yang suram menuju masa yang insyaalah lebih di ridhokan oleh Allah SWT.
Makalah ini yang berjudul “PENILAIAN SAHAM BIASA” di buat guna intik memenuhi tugas akhir mata kuliah Manajemen Infestasi dan Pasar Modal yang diampu oleh dosen matakuliah.
Penulis maenyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan maupun penyusunan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapakan kritik dan saran yang membangun guna untuk menambak pengetahuan penulis.


Yogyakarta, 18 Juni 2013
Penulis



 ZAMAN



BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham (stock). Jika perusahaan hanya satu kelas saham saja, saham ini disebut dengan saham biasa (cammon stock). Untuk menarik infestor potensial lainnya, suatu perusahaan mungkin juga mengeluarkan kelas lain dari saham yang biasa disebut dengn saham preferen (preferren stock).
Saham preferen mempunyai hak-hak prioritas dari saham preferen yaitu hak atas deviden yang tetap dan hak terhadap aktiva jika terjadi likuiditas.
Saham biasa merupakan surat bukti kepemilikan atau surat bukti penyertaan atas suatu perusahaan yang mengeluarkannya. Perusahaan yang mengeluarkannya berbentuk perseroan terbatas. Sebagaimana saham istimewa, saham biasa juga memberikan dividen kepada pemilik saham.
Dividen dibayarkan kepada pemilik saham biasa pada akhir tahun dari profit yang diperoleh perusahaan. Dari penjelasan singkat ini, penyusun akan mendeskripsikan gambaran mengenai saham biasa dan cara untuk menilainya.


BAB II

PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN SAHAM BIASA

Saham biasa  adalah salah satu dari jenis saham yang ada selain saham preferen. Umumnya saham biasa tidak berbeda jauh dengan saham preferen, karena  saham preferen  bisa juga disebut dengan saham campuran. Meskipun kelihatan sama antara saham biasa dengan saham preferen tetapi karakteristik antara keduanya masih berbeda. Saham bisa juga menjadikan sebagai modal dari suatu perusahaan, modal yang dibutuhkan untuk perusahaan biasanya adalah modal untuk jangka panjang. Modal yang didapat dari penjualan saham adalah uang tunai. Tentunya hal ini bisa didapatkan dengan menerbitkan saham biasa selain dengan menerbitkan obligasi.
Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini biasanya dalam bentuk saham biasa (cammon stock). Pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan yang mewakilkan kepada manajemen untuk menjalankan operasi perusahaan.

1.        Hak pemegan saham biasa

Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham bisa melakukan berbagai hak. Beberapa hak yang dimiliki oleh pemegang sahan biasa adalah sebagai berikut:
a)      Hak kontrol.
Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memilih dewan direksi. Ini berarti bahwa pemegang saham mempunyai hak untuk mmengontrol siapa yang akan memimpin perusahaannya.
b)      Hak menerima pembagia keuntungan.
Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa berhak mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Tidak

semu saham dibagikan, sebagian laba akan ditanamkan kembali kedalam perusahaan. Laba yang ditahan ini (retained earnings) merupakan sumber dana internal perusahaan.
c)      Hak preempetif
Hak preempetif  (preempetif right) merupakan hak untuk mendapatkan persentasi pemilik yang sama jikaperusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham, maka jumlah saham yang beredar akan lebih banyak dan akibatnya presentase kepemilikan pemegang saham yang lama akan turun.  Hak ini memberika prioritas kepada pemegang saham lam untu membeli tambahan saham yang baru, sehingga presentase pemiliknya tidak berubah.

2.        Pembagian Jenis Pasar Saham Biasa

Dengan peningkatan modal bisnis  dari hasil penjualan  saham, maka perusahaan dapat menjalankan kegiatan operasionalnya dari modal yang didapat tersebut. Saham biasa memiliki tempat penjualan yang sama seperti saham preferen yaitu di:
a)         Primary market (pasar primer).
b)        Secondary market (pasar sekunder)

3.        Karakteristik Saham Biasa

Saham biasa adalah saham  yang tidak terlalu banyak memiliki kelebihan dibandingkan saham preferen atau  saham campuran. Berikut adalah karakteristik dari saham biasa.
a)         Pemegang saham mendapat prioritas dalam pemilihan ketua komisaris.
b)        Hak penerbit saham akan diutamakan bila mereka menerbitkan saham baru.
c)         Tanggung jawab yang terbatas bisa diberikan terhadap saham yang ada.
Saham biasa (common stock) adalah surat berharga dalam bentuk piagam atau sertifikat yang  memberikan pemegangnya bukti atas hak-hak dan kewajiban menyangkut andil kepemilikan dalam suatu perusahaan. Saham biasa mempunyai sifat kebalikan dari saham preferen (prefered stock) dalam hal pengambilan suara, pembagian dividen dan hak-hak yang lain. Saham biasa disebut juga sekuritas tidak berpenghasilan tetap.
Pemegang saham biasa dapat memengaruhi kebijakan korporasi melalui proses pengambilan suara (voting) dalam pembuatan tujuan dan kebijakan,  stock split  dan memilih dewan direksi perusahaan. Pemegang saham biasa mempunyai keuntungan dalam bentuk dividen dan capital gain.
Pemegang saham  (shareholder  atau  stockholder), adalah seseorang atau badan hukum yang secara sah memiliki satu atau lebih saham pada perusahaan. Para pemegang saham adalah  pemilik dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang terdaftar dalam bursa efek berusaha untuk meningkatkan harga sahamnya. Konsep pemegang saham adalah sebuah teori bahwa perusahaan hanya memiliki tanggung jawab kepada para pemegang sahamnya dan pemiliknya,  dan seharusnya bekerja demi keuntungan mereka. Pemegang saham diberikan hak khusus tergantung dari jenis saham,  termasuk hak untuk memberikan suara (biasanya satu suara per saham yang dimiliki) dalam hal seperti pemilihan papan direktur, hak untuk pembagian dari pendapatan perusahaan, hak untuk membeli saham baru yang dikeluarkan oleh perusahaan, dan hak terhadap aset perusahaan pada saat likuidasi perusahaan.
Namun, hak pemegang saham terhadap aset perusahaan berada di bawah hak kreditor perusahaan. Ini berarti bahwa pemegang saham biasanya tidak menerima apa pun bila suatu perusahaan yang dilikuidasi setelah kebangkrutan (bila perusahaan tersebut memiliki lebih untuk membayar kreditornya, maka perusahaan tersebut tidak akan bangkrut), meskipun sebuah saham dapat memiliki harga setelah kebangkrutan bila ada kemungkinan bahwa hutang perusahaan akan direstrukturisasi. Masyarakat dapat membeli saham biasa di bursa efek via broker. Di Indonesia, pembelian saham harus dilakukan atas kelipatan 500 lembar atau disebut juga dengan 1 lot. Saham pecahan (tidak bulat 500 lembar) bisa diperjualbelikan secara  over the counter. Salah satu tujuan masyarakat untuk membeli saham adalah untuk mendapatkan keuntungan dengan cara sebagai berikut.
a)         Meningkatkan nilai kapital capital gain.
b)        Mendapatkan dividen.
Beberapa perusahaan Indonesia melakukan  dual listing  saham di Bursa Efek Jakarta dan New York Stock Exchange. Saham yang diperjualbelikan di NYSE tersebut biasa dikenal dengan American Depositary Receipt (ADR). Harga saham, bisa naik atau pun turun, seiring dengan situasi dan kondisi yang ada. Pada saat krisis moneter pada tahun 1998, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merupakan barometer saham di Indonesia terpuruk hingga mencapai nilai di bawah 400. Hal ini menyebabkan saham-saham di dalam negeri menjadi  under value.
Dalam periode 2002-2006, nilai IHSG telah pulih bahkan sudah beberapa kali memecahkan rekor. Untuk bisa menilai apakah sebuah saham bernilai mahal atau murah, biasanya  digunakan rasio perhitungan seperti  Earning-per-Share  (EPS),  Price-to-Earning Ratio  (PER),  Price-to-Book Value  (PBV) dan  lain-lain. Untuk berinvestasi di saham, disarankan untuk melakukan teknik valuasi terlebih dahulu dan uang yang hendak diinvestasikan disebar di dalam beberapa saham, agar resiko bisa dibagi. Selain itu, banyak ahli (Jeremy J. Siegel, James P. O'Shaughnessy) menyarankan agar berinvestasi di dalam saham dilakukan dalam jangka panjang. Mereka menyarankan rentang waktu antara 10-20 tahun untuk bisa mendapatkan hasil yang signifikan dalam berinvestadi di dalam saham.

B.     SAHAM PREFEREN

Saham preferen mempunyai sifat gabungan (hybrid) antara obligasi (bond) dan saham biasa. Seperti bond yang membayarkan bunga atas pinjaman, saham preferen juga memberikan hasil yang tepet berupa deviden preferen. Seperti saham biasa, dalam hal likuiditas, klaim pemegangsaham preferen dibawah klaim pemegang obligasi (bond) dibandingkan dengan saham biasa, saham preferen mempunyai bebrapa hak yaitu, hak atas deviden tetap dan hak pembayaran terlebih dahulu jika terjadi likuiditas. Oleh karena itu, saham preferen dianggap mempunyai karakteristik ditengah-tengah antara bond dan saham biasa.

1.        Katrakteristik Saham Preferen

a)         Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda.
b)        Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian dividen.
c)         Dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa.
d)        Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk.

2.        Hak Kepemilikan Yang Dilepas Oleh Pemegang Saham Preferen

Hak kepemilikan yang dilepas oleh pemegang saham preferen adalah sebagai berikut:
a)         Hak suara. dalam banyak kasus, pemegang saham tidak memiliki hak untuk memilih direksi, tetapi hak suara dapat diberikan untuk situasi tertentu. Misalnya, beberapa pemegang saham preferen diberikan hak suara dalam perusahaan jika perusahaan tidak dapat membayar dividen.
b)        Pembagian keuntungan (dividen).  Dividen  yang diterima oleh pemegang saham preferen biasanya tetap jumlahnya. Oleh karena itu,  jika kinerja perusahaan baik, mereka tidak bisa ikut menikmati hasil yang baik itu.
c)         Jika perusahaan dilikuidasi, pemegang saham preferen didahulukan dalam hal pengembalian investasinya.

3.        Macam Saham Preferen

Untuk menarik minat investor terhadap saham preferen dan untuk memberikan beberapa alternatif yang menguntungkan baik bagi investor atau bagi perusahaan yang mengeluarkan saham preferen, beberapa macam saham preferen telah di bentuk.
a)      Convertible preferred stock
Untuk menarik minat investor yang menyukai saham biasa beberapa saham preferren menambah bentuk didalamnya yang memungkinkan pemegangnya untuk menukar saham ini dengan saham biasa dengan rasio pemnukaran yang sudah di tentukan.
b)      Callabel peferren stock
Saham preferen ini memberikan hak kepada perusahaan yang mengeluarkan untuk membeli kembali saham ini dari pemegang saham pada tanggal tertentu dimasa mendatang dengan nilai yang tertentu. Harga ini bisa lebih tinggi dari nilai nominal sahamnya.
c)      Floating atau adjustable-rate preferred stock (ARP)
Saham ini merupakan saham inovasi baru di Amerika Serikat yang dikenalkan pada tahun 1982. Saham ini tidak membayar deviden yang dibayar tergantung dari tingkat return dari sekuritas t-bill (treasury bill). Treasury bill dianggap sebagai aktiva yang tidak mengandung resiko jarna dikeluarkan dengan sukubunga yang relatif setabil dari waktu kewaktu, sehingga banyak dgunakan sebagai proksi aktiva bebas resiko.

C.    SAHAM BIASA DAN SAHAM PREFEREN

Istilah saham preferen sering kali disalah artikan karena memberi kesan saham preferen lebih baik daripada saham biasa. Saham preferen tidaklah lebih baik, tetapi hanya berbeda dari saham biasa. Dalam kenyataanya, cara terbaik untuk memandang saham preferen adalah bahwa pemegang saham preferen melepaskan berbagai hak kepemilikan guna mendapatkan beberapa perlindungan yang biasanya dinikmati oleh kreditur.

1.        Perbedaan

Perbedaan antara saham preferen dengan saham biasa adalah sebagai berikut:
a)         Pada saham biasa mendapatkan hak untuk memilih direksi dan kebijakan tertentu, sedangkan preferen tidak (kecuali dalam situasi tertentu).
b)        Dividen  pada saham biasa tergantung kinerja perusahaan, kalau baik mereka akan medapatkan keuntungan setimpal, bigitupun sebaliknya. Tapi untuk saham preferen sudah ditetapkan dividennya.
c)         Jika perusahaan gulung tikar atau dilikuidasi, dalam hal pengembalian investasi, pemegang saham preferenlah yang diutamakan dibandingkan dengan pemegang saham biasa.
d)        Pada pemegang saham biasa diberi hak untuk memesan kembali, sehingga dapat memelihara proporsi kepemilikan perusahaan, sedangkan pemegang saham preferen tidak demikian.

D.    PENDEKATAN UNTUK MENENTUKAN NILAI SAHAM BIASA          

Saham merupakan aset finansial yang dapat   dijadikan investasi. Penilaian saham dilakukan untuk menentukan    apakah saham yang akan dibeli  atau dijual akan memberikan tingkat return yang sesuai dengan return yang diharapkan. Nilai saham dapat dibedakan menjadi nilai buku, nilai pasar, dan nilai instrinsik.

1.        Nilai Pasar (Market Value)

Harga saham di bursa saham pada saat    tertentu.  Ditentukan oleh permintaan dan penawaran    saham yang bersangkutan di pasar bursa. Jika seorang analis yakin bahwa suatu saham adalah lebih berharga menurut harga pasar daripada harga yang diminta, maka pembelian saham dapat direkomendasikan. Pendekatan nilai pasar secara sederhana berurusan dengan nilai pasar, bukan nilai instrinsik. Ada tiga faktor yang perlu mendapat perhatian, yaitu sebagai berikut:
a)         Kemunduran pada kebanyakan saham. Seorang investor dapat melakukan pembelian apabila pasar kelihatan menjadi rendah pada sebagian besar saham. Logikanya bahwa nilai pasar dari kebanyakan saham berada di bawah tingkat harga pasar normal sehingga harga akan segera naik kembali.
b)        Perbandingan industri. Dengan cara  ini seorang investor mencoba pembelian-pembelian yang kelihatannya harus membanding-bandingkan dengan perusahaan dalam industri yang sama. Mungkin terjadi bahwa saham-saham yang serupa harganya naik, sementara saham-saham dari satu perusahaan tertinggal di  belakang tanpa alasan yang jelas. Jika perusahaan yang tertinggal itu akan menarik perhatian pada harga yang rendah dan saham itu mungkin memperoleh keuntungan.
c)         Pola siklis yang rendah. Digunakan data historis untuk mencari pola siklis tertentu. Analis kemudian membeli saham itu mendekati suatu siklis yang rendah dan kemudian menjualnya mendekati suatu siklis yang tinggi.

2.        Nilai Buku (Book Value)

Nilai buku per lembar saham adalah nilai aktiva  bersih (net assets) yang dimiliki pemilik dengan memiliki satu lembar saham.  Dilihat dari laporan keuangan perusahaan yang  bersangkutan. Cara menentukan nilai buku adalah membagi total ekuitas dengan jumlah saham biasa yang beredar.

3.        Nilai Instrinsik (Fundamental Value)

Nilai instrinsik adalah suatu saham yang dibenarkan untuknya apabila mempertimbangkan faktor-faktor dasar nilai tersebut. Dalam hal ini, nilai sesungguhnya berbeda dengan harga pasar. Ada empat faktor utama yang mempengaruhi nilai instrinsik yaitu sebagai berikut:
a)         Nilai aktiva perusahaan. Aktiva-aktiva fisik yang dimiliki suatu perusahaan memiliki nilai pasar. Aktiva-aktiva tersebut dapat dilikuidasi untuk membayar kembali kepada kreditur dan untuk dibagikan kepada pemegang saham.
b)        Kemungkinan bakal pendapatan, dividen, dan aliran kas masa mendatang. Faktor-faktor seperti pendapatan, dividen, dan aliran kas masa mendatang akan mempengaruhi nilai sekarang dari saham.
c)         Kemungkinan pertumbuhan masa depan. Prospek perusahaan akan pertumbuhan masa depan mempengaruhi nilai instrinsik saham.Analisis nilai instrinsik yaitu membandingkan nilai sesungguhnya dari suatu saham dengan harga pasarnya. Tujuan analisis ini adalah untuk menentukan apakah suatu saham adalah undervalued atau overvalued. Suatu perusahaan dikatakan undervalued jika pasar tidak menemukan bukti adanya faktor-faktor dasar yang membenarkan suatu harga pasar yang lebih tinggi. Artinya, saham itu nilainya lebih tinggi dari harga jualnya. Apabila para calon investor menemukan bahwa perusahaan mengumumkan dividen yang lebih tinggi dari yang mereka harapkan, maka mereka akan membeli saham perusahaan itu dan memaksa harga saham naik. Sebaliknya, apabila investor menemukan suatu saham adalah overvalued, maka mereka akan menjual saham-sahamnya sehingga menyebabkan harga pasar akan turun. Orang-orang atau perusahaan akan membeli saham pada saat saham tersebut undervalued, sebaliknya akan menjualnya apabila saham tersebut overvalued.

4.        Pendekatan Untuk Menentukan Nilai Saham Biasa

Ada beberapa pendekatan untuk menentukan nilai saham biasa yaitu pendekatan zero growth, constant growth, dan non constant growth.. Berikut formula untuk menghitung nilai saham biasa dari masing-masing pendekatan.
a)         Pendekatan Zero Growth (P0=D/ks)
Pendekatan zero growth digunakan ketika dividen tidak mengalami pertumbuhan
Contoh:
PT ZAMAN  akan membagikan dividen atas sahamnya sebesar Rp500 per lembar  setiap tahun. Dividen ini tidak mengalami pertumbuhan, dengan tingkat pengembalian yang diharapkan sebesar 10%. Nilai sahamnya adalah sebagai berikut:
= (500/(1+0,1)1) + (500/(1+0,1)2) + (500/(1+0,1)100)+ ...+(500/(1+0,1)) =454,550 + 413,220 + 0,037 +...+ 0
Apabila disederhanakan, maka nilai saham adalah sebagai berikut:
= Rp500/10%
= Rp5.000
Nilai saham sebesar Rp5.000 adalah nilai instrinsik saham PT GALI LUBANG. Dengan demikian tingkat pengembalian yang disyaratkan adalah sebagai berikut:
ks= D/P0= Rp500/Rp5.000= 0,10= 10%
b)        Pendekatan Constant Growth ( P0 = (D1/(1+ks)1) + (D2/(1+ ks)2)+...+ (Dn/(1+ks)n) )

D1= D0(1+g)1, D2= D0(1+g)2, ..., Dn=D0(1+g)n

Model pertumbuhan Gordon:
P0=(D0(1+g))/ (ks-g)=  D1/(ks - g)
Jika pertumbuhan ini akan berlangsung secara kontinu dan konstan, maka rate of return yang diharapkan dapat dihitung menggunakan formula  ks=(D1/P0)+g, dimana D1/P0 adalah hasil dividen yang diharapkan.
Contoh:
Apabila PT ANDALAN saat ini akan membagikan dividen sebesar Rp500 pada akhir tahun pertama dan mempunyai laju pertumbuhan dividen sebesar 8% per tahun. Sedangkan tingkat pengembalian (tingkat pendapatan) yang diharapkan 16% per tahun, maka harga (nilai) saham adalah sebagai berikut,
P0 =D1/ (ks-g)
    = 500/(16%-8%)
    = Rp6.250
Untuk menghitung tingkat pengembalian saham tersebut adalah:
ks = (D1/P0)+g
   = (Rp500/Rp6.250)+8%=16%
c)         Pendekatan Non Constant Growth
Contoh
Jika PT GURING MATI saat ini memberikan dividen sebesar Rp500 per lembar, dengan laju pertumbuhan dividen konstan (gn) sebesar 10% dan laju pertumbuhan tidak konstan sebesar 30% pada 3 tahun pertama. Dividen tumbuh konstan kembali setelahnya sebesar 10% per tahun. Jumlah tahun pertumbuhan tidak normal misalnya 3 tahun, sedangkan tingkat pengembalian yang disyaratkan oleh pemegang saham  sebesar 16%. Hitunglah nilai saham saat ini.

D
FVIF 30%,n
Dn
PVIF16%,n
PV.Dn
D1=500
1,300
650,0
0,8621
560,365
D2=500
1,690
845,0
0,7432
628,004
D3=500
2,197
1.098,5
0,6407
703,809
Total nilai sekarang
1.892,178
a.       Menentukan nilai sekarang atas dividen yang dibayarkan selama pertumbuhan tidak konstan. Perhatikan tabel berikut ini.






b.      Mencari harga saham pada akhir periode pertumbuhan tidak konstan (akhir tahun ketiga atau P3). Harga saham pada tahun ketiga sama dengan nilai sekarang atas dividen yang diharapkan dari tahun keempat dan seterusnya (tak terhingga).
P3=D4/(ks-gn)=(D0(1+gn)3(1+gn))/(ks-gn)= D3(1+gn)/(ks-gn)
=(1.098,5*(1+0,10))/(0,16-0,10)
=1.028,35/0,06
=20.139,167
Dengan demikian, nilai sekarang harga saham tahun ketiga:
=P3*PVIF
16%, tahun ketiga
=20.139,167*0,6407
=12.903,34
c.       Menentukan nilai instrinsik saham saat ini.
P0=PV dividen+PV P3
=1.892,178+12.903,34 = 14.795,34


BAB III

PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Saham biasa pada dasarnya tidak terlalu berbeda dengan saham istimewa. Pemilik saham biasa memiliki hak untuk memberikan suara sedangkan pemilik saham istimewa tidak demikian kecuali dalam keadaan tertentu. Namun, pemilik saham istimewa akan diprioritaskan apabila perusahaan bangkrut.Saham biasa dapat dinilai pada kondisi yang berbeda, yaitu pada saat pertumbuhan dividen tidak ada, pertumbuhan dividen tetap, dan pertumbuhan dividen tidak tetap.
Saham biasa merupakan surat bukti kepemilikan atau surat bukti penyertaan atas suatu perusahaan yang mengeluarkannya. Perusahaan yang mengeluarkannya berbentuk perseroan terbatas. Sebagaimana saham istimewa, saham biasa juga memberikan dividen kepada pemilik saham.
Saham preferen mempunyai hak-hak prioritas dari saham preferen yaitu hak atas deviden yang tetap dan hak terhadap aktiva jika terjadi likuiditas.
Dividen dibayarkan kepada pemilik saham biasa pada akhir tahun dari profit yang diperoleh perusahaan. Dari penjelasan singkat ini, penyusun akan mendeskripsikan gambaran mengenai saham biasa dan cara untuk menilainya.



DAFTAR PUSTAKA

·         Hartono, Jogiyono. Teori Portofolio dan Analisis Invstasi, edisi 7.,BPFE Yogyakarta. 2013.
·         Halim, Abdul dan Sarwoko. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. 1995. 
·         Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. 2006. 
·         Martono dan D. Agus Harjito. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia. 2005.
·         http://id.wikipedia.org/wiki/Saham_biasa diakses pada 17 Juni  2013.